Praktisi kesehatan di Indonesia telah mengeluarkan peringatan tentang penggunaan obat tramadol sebagai pemicu remaja untuk berkelahi. Tramadol adalah obat yang biasanya digunakan untuk mengurangi rasa nyeri, namun dapat menimbulkan efek samping seperti agresivitas dan kecanduan pada penggunanya.
Menurut praktisi kesehatan, penggunaan tramadol secara tidak terkontrol dapat menyebabkan perubahan perilaku pada remaja, termasuk meningkatkan agresivitas dan kecenderungan untuk berkelahi. Hal ini menjadi perhatian serius mengingat kasus-kasus kekerasan yang melibatkan remaja di Indonesia belakangan ini semakin meningkat.
Selain itu, penggunaan tramadol yang tidak sesuai dosis dan petunjuk dokter juga dapat menyebabkan risiko kesehatan lainnya, seperti gangguan pencernaan, gangguan tidur, dan bahkan overdosis yang berpotensi fatal. Oleh karena itu, praktisi kesehatan menekankan pentingnya penggunaan obat tramadol sesuai dengan petunjuk dokter dan tidak boleh disalahgunakan untuk tujuan lain selain mengatasi rasa nyeri.
Selain itu, para orangtua juga diminta untuk lebih memperhatikan penggunaan obat tramadol oleh anak-anak mereka, serta memberikan pemahaman tentang bahaya penggunaan obat-obatan tanpa resep dokter. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat tramadol atau obat-obatan lainnya, dan jangan ragu untuk meminta bantuan jika mengalami efek samping yang tidak diinginkan.
Dengan meningkatkan kesadaran akan bahaya penggunaan obat tramadol secara tidak terkontrol, diharapkan dapat mengurangi kasus kekerasan remaja yang disebabkan oleh pengaruh obat tersebut. Kesehatan dan keselamatan remaja adalah tanggung jawab bersama, dan peran praktisi kesehatan serta orangtua sangat penting dalam menjaga generasi muda dari dampak negatif penggunaan obat-obatan yang tidak benar.