Radio Frequency Ablation: Terobosan minim bedah atasi hipertiroid

Radio Frequency Ablation (RFA) adalah metode terobosan minim bedah yang digunakan untuk mengatasi hipertiroid. Hipertiroid adalah kondisi dimana kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid, yang dapat menyebabkan berbagai gejala seperti kelelahan, penurunan berat badan, detak jantung yang cepat, kecemasan, dan gangguan tidur.

RFA adalah metode non-bedah yang menggunakan energi gelombang radio frekuensi untuk menghancurkan jaringan tiroid yang berlebihan. Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut dengan elektroda yang dimasukkan ke dalam tumor tiroid yang berlebihan melalui jarum tipis. Kemudian, energi radio frekuensi akan diterapkan pada jaringan tumor untuk menghancurkannya.

Prosedur RFA ini memiliki berbagai keuntungan dibandingkan dengan metode bedah konvensional, seperti tidak memerlukan pemotongan kulit, tidak meninggalkan bekas luka, proses pemulihan yang lebih cepat, dan risiko komplikasi yang lebih rendah. Selain itu, RFA juga dapat dilakukan sebagai prosedur rawat jalan tanpa perlu rawat inap di rumah sakit.

Studi telah menunjukkan bahwa RFA efektif dalam mengurangi volume kelenjar tiroid dan gejala hipertiroid pada pasien. Namun, seperti halnya prosedur medis lainnya, RFA juga memiliki beberapa risiko dan efek samping yang perlu dipertimbangkan, seperti perdarahan, infeksi, nyeri, dan reaksi alergi terhadap bahan anestesi.

Meskipun demikian, RFA tetap menjadi pilihan terapi yang menarik untuk pasien dengan hipertiroid yang tidak responsif terhadap terapi obat-obatan atau tidak cocok untuk menjalani bedah. Konsultasikan dengan dokter spesialis endokrinologi untuk mengetahui apakah RFA adalah pilihan terbaik untuk mengatasi masalah kelenjar tiroid Anda. Semoga informasi ini bermanfaat.