Psikolog bagikan tips mencegah kesedihan pada anak usai liburan

Setelah berakhirnya liburan, banyak anak mungkin merasa sedih atau kecewa karena harus kembali ke rutinitas sehari-hari seperti sekolah dan aktivitas lainnya. Hal ini bisa menjadi tantangan bagi orang tua untuk membantu anak mereka mengatasi perasaan sedih tersebut.

Psikolog anak, Dr. Siti Nurhayati, memberikan tips kepada orang tua tentang bagaimana mencegah kesedihan pada anak setelah liburan. Menurut beliau, penting bagi orang tua untuk memahami perasaan anak dan memberikan dukungan yang tepat.

Pertama-tama, orang tua perlu memberikan perhatian dan mendengarkan apa yang anak mereka rasakan. Jangan mengabaikan perasaan anak atau meremehkan perasaan sedih yang mereka alami. Berikan kesempatan kepada anak untuk berbicara tentang perasaan mereka dan berikan dukungan emosional yang mereka butuhkan.

Selain itu, orang tua juga perlu membantu anak untuk merencanakan kegiatan yang menyenangkan setelah liburan. Misalnya, mengajak anak untuk melakukan aktivitas yang mereka sukai atau merencanakan liburan kecil bersama keluarga. Hal ini dapat membantu anak untuk merasa lebih bersemangat dan berada dalam suasana yang positif.

Dr. Siti juga menyarankan agar orang tua menjaga komunikasi yang baik dengan anak. Berbicaralah secara terbuka dan jujur tentang perasaan anak dan berikan dukungan yang terus-menerus. Ingatlah bahwa anak membutuhkan kehadiran dan perhatian orang tua dalam setiap tahap perkembangan mereka.

Terakhir, orang tua juga perlu mengajarkan anak untuk mengelola emosi mereka dengan baik. Dorong anak untuk mencari cara-cara yang positif untuk mengatasi perasaan sedih, seperti berolahraga, menggambar, atau menulis jurnal. Dengan cara ini, anak dapat belajar untuk mengatasi perasaan sedih mereka dengan cara yang sehat dan positif.

Dengan mengikuti tips-tips yang diberikan oleh psikolog anak ini, diharapkan orang tua dapat membantu anak mereka mengatasi kesedihan setelah liburan dan membantu mereka untuk kembali bersemangat dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Semoga artikel ini bermanfaat bagi para orang tua dalam mendukung perkembangan emosional anak-anak mereka.